yulimestika
Selasa, 23 Desember 2014
Kamis, 04 Desember 2014
makalah evaluasi pembelajaran di AUD tentang angket dan penyusunan di TK
MAKALAH
EVALUASI PEMBELAJARAN DI AUD
TENTANG
ANGKET DAN
PENYUSUNAN INSTRUMEN DI TK
DI SUSUN OLEH
KELOMPOK 2
NUR
HASANAH : 1205080
DESVA
AYUNI : 1205091
REGIL
SRI ANDILA : 1205120
ZAKIAH MARDIAH : 1205120
FIRDA
YANI LEKA : 1205117
FINY PUTRI UTAMI :
1205117
AFRILIYA
STYVANI : 1100767
PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2014
KATA
PENGANTAR
Pertama dan yang utama,
kami mengucapkan puji dan sykur kepada Yang Maha Kuasa. Karena berkat rahmat dan karunia-Nyalah kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini sesuai waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Di AUD mengenai “Angket
Dan Penyusunan Instrument di TK”.
Kami
mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah evaluasi
pembelajaran di AUD dan juga kepada orang tua dan pihak-pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini
bukanlah karya yang sempurna karena memiliki banyak kekurangan baik dalam hal
isi maupun sistematika dan teknik penulisan. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata,
semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi kami dan pembaca.
Padang, 08 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................................
i
DAFTAR
ISI...................................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN
1. Latar
belakang......................................................................................................... 1
2. Rumusan
masalah.................................................................................................... 1
3. Tujuan...................................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
1. Pengertian Angket................................................................................................... 2
2. Kelebihan dan Kelemahan Angket.......................................................................... 3
3. Penyusunan Instrumen............................................................................................. 4
BAB III PENUTUP
1. Kesimpulan.............................................................................................................. 8
2. Saran........................................................................................................................ 8
Daftar
Pustaka..................................................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dalam melakukan observasi atau pun penelitian, kita
biasanya menyebarkan angket atau kuisioner yang nantinya akan diisi oleh para
informan atau sampel yang telah kita pilih. Hal ini bertujuan untuk mencari
informasi atau data yang dibutuhkan untuk penelitian peserta didik. Angket
(kuesioner) merupakan alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada orang tua untuk mendapatkan data secara umum tentang anak
dan hal-hal yang berkaitan dengan anak. Data atau informasi yang dapat
dikumpulkan guru melalui teknik angket ini dapat berkaitan dengan data tentang
identitas anak, identitas orang tua, kondisi fisik dan kesehatan anak, Selain
data umum, guru juga dapat membuat angket sesuai dengan kebutuhan, misalnya
kebiasaan anak dalam berprilaku, kebiasaan tidur, makan, pola pengasuhan orang
tua di rumah, dan sebagainya.
Berdasarkan latar belakang diatas pada makalah ini
kami akan membahas lebih dalam mengenai anket dan penyusunan instrument.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diketahui beberapa rumusan
masalah antara lain :
- Apakah pengertian dari angket?
- Apakah kelebihan dan kelemahan angket?
- Bagaimanakah penyusunan insrumen?
1.3 Tujuan Masalah
Tujuan
dari penulisan makalah ini antara lain:
- Untuk mengetahui lebih dalam mengenai angket
- Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan angket
- Untuk mengetahui cara menyusun instrument.
1.4 Manfaat
Penulisan
Selain
untuk memenuhi tugas dari mata kuliah evaluasi pembelajaran di AUD makalah ini
juga bermanfaat bagi pembaca untuk mengetahui lebih dalam mengenai Angket dan
Penyusunan Instrumen Dari Observasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Angket
Angket
(kuesioner) merupakan alat pengumpul data berupa daftar pertanyaan yang
disampaikan kepada orang tua untuk mendapatkan data secara umum tentang anak
dan hal-hal yang berkaitan dengan anak. Data atau informasi yang dapat
dikumpulkan guru melalui teknik angket ini dapat berkaitan dengan data tentang
identitas anak, identitas orang tua, kondisi fisik dan kesehatan anak, Selain
data umum, guru juga dapat membuat angket sesuai dengan kebutuhan, misalnya
kebiasaan anak dalam berprilaku, kebiasaan tidur, makan, pola pengasuhan orang
tua di rumah, dan sebagainya.
Dalam
menyusun angket (kuesioner) guru perlu mengikuti beberapa petunjuk sebagai
berikut :
a.
Menggunakan
kalimat sederhana tetapi jelas dan mudah dimengerti
b.
Tidak
menggunakan kata-kata yang negatif dan menyinggung perasaan responden
c.
Pertanyaan tidak
bersifat memaksa responden untuk menjawab
Contoh angket yang dapat digunakan guru dapat dilihat dalam format
berikut.
Angket
A.
Identitas
anak
1. Nama : ……………………..
2. Jenis Kelamin : ……………
3. Kelas/Kelompok : …………
4. Tempat tanggal lahir : ……..
5. Suku bangsa : ……………...
6. Agama : ……………………
7. Tinggal bersama : Orang tua /.Wali
8. Posisi anak dalam keluarga : Anak ke ....... dari
........ bersaudara
9. Alamat : ……………………
B. Identitas orang tua
1.
Ayah
a.
Nama : ……………………….
b.
Tempat tanggal
lahir : ……….
c.
Agama :
………………………
d.
Alamat :
………………………
e.
Pekerjaan :
……………………
f.
Pendidikan :
………………….
2.
Ibu
a.
Nama :
………………………..
b.
Tempat tanggal
lahir : ………..
c.
Agama :
………………………
d.
Alamat :
………………………
e.
Pekerjaan :
……………………
f.
Pendidikan :
………………….
C. Kondisi fisik dan kesehatan
1.
Tinggi badan :
……………………
2.
Berat badan :
……………………..
3.
Penyakit yang
pernah diderita : …
4.
Kondisi fisik :
utuh / cacat
D. Kebiasaan anak
1.
Menggigit kuku/benda
lain : ………..
2.
Melinting rambut
: …………………..
3.
Berontak bila
marah : ……………….
4.
Memukul/mencubit
: ………………..
5.
Ngompol :
……………………………
6.
Sulit tidur :
…………………………...
7.
Menghisap jari :
……………………...
2.
Kelebihan
dan kelemahan angket
Kelebihan angket
a.
Waktu yang
dibutuhkan untuk pengumpulan data relatif singkat
b.
Cara pengisian
mudah karena instrumen (alat) pengumpul data sudah memuat daftar isian,
responden tinggal mengisinya
c.
Dalam waktu yang
tidak terlalu lama dapat terkumpul data dalam jumlah yang relatif banyak
d.
Biaya relatif
murah
Kelemahan angket
a.
Instrumen khususnya diarahkan pada
orang tua, karena angket membutuhkan kemampuan
untuk menulis
b.
Jawaban bisa saja tidak sesuai
dengan kenyataan, dimungkinkan responden menjawab apa
yang diinginkan oleh penanya
c.
Tidak dapat menilai ekspresi wajah,
karena teknik pengumpulan data dengan cara menyebarkan format isian
3.
Penyusunan Instrumen
Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data
dalam suatu penelitian dan penilaian. Instrumen merupakan alat ukur yang
digunakan untuk mendapatkan informasi kuantitatif dan kualitatif tentang
variasi karakteristik variabel penelitian secara objektif. Instrumen memegang
peranan penting dalam menentukan mutu suatu penelitian dan penilaian. Fungsi
instrumen adalah mengungkapkan fakta menjadi data.
Menurut Arikunto, data merupakan penggambaran variabel yang
diteliti dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis, benar tidaknya data
tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data:
1.
Instrumen Pengumpulan Data
Secara garis besar, bentuk instrumen digolongkan
menjadi dua macam, yaitu:
a.
Tes
Tes adalah
serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk
mengukur ketrampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang
dimiliki oleh peserta
didik.
b.
Non Tes (bukan test)
Pada
instrumen non test atau bersifat menghimpun dengan jawaban berstruktur, jawaban
tersebut dapat dijumlahkan sehingga diperoleh angka. Angka tersebut bukan skor
atau data ordinal, interval atau rasio, tetapi data nominal, yaitu frekuensi
atau jumlah jawaban.
Pada
instrumen non tes dengan jawaban terbuka, data yang diperoleh pada umumnya
adalah data naratif deskriptif, deskriptif kualitatif ataupun kuantitatif
terkait dengan narasi. Dalam studi dokumenter, kemungkinan diperoleh data angka
yang bisa diolah menjadi data nominal, ordinal, interval atau rasio. Instrumen
yang berisi jawaban skala, mengikuti bentuk skala sikap dari Likert, berupa
pertanyaan atau pernyataan yang jawabannya berbentuk skala deskriptif ataupun
skala garis.
2.
Teknik Pengumpulan Data
Ada 5 cara teknik pengumpulan data, yaitu:
a.
Interview (Wawancara)
Interview
(wawancara) merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang banyak
digunakan dalam bentuk deskriptif kualitatif dan deskriptif secara kuantitatif.
Wawancara dilaksanakan secara lisan dalam pertemuan tatap muka individual atau
kelompok.
b.
Kuesioner (Angket)
Kuesioner
(angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden
untuk dijawabnya, dimana peneliti tidak langsung bertanya jawab dengan
responden. Oleh karena angket dijawab atau diisi oleh responden dan peneliti
tidak selalu bertemu langsung dengan responden, maka dalam penyusuna angket
perlu diperhatikan beberapa hal.
1)
Sebelum
butir-butir pertanyaan atau pernyataan ada penngantar atau petunjuk pengisian.
2)
Butir-butir
pertanyaan dirumuskan secara jelas menggunakan kata-kata yang lazim digunakan
(popular), kalimat tidak terlalu panjang.
3)
Untuk setiap
pertanyaan atau pernyataan terbuka dan berstruktur disediakan kolom untuk
menuliskan jawaban atau respon dari responden secukupnya.
c.
Observasi
Observasi
atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara mengumpulkan data dengan jalan
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Kegiatan
tersebut biasa berkenaan dengan cara guru mengajar, siswa belajar, kepala
sekolah yang sedang memberikan pengarahan, personil bidang kepegawaian yang
sedang rapat, dan sebagainya.
Observasi
dapat dilakukan secara partisipatif ataupun non partisipatif. Dalam observasi
partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung,
pengamat ikut sebagai peserta rapat atau peserta latihan. Dalam observasi non
partisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dia hanya berperan
mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan.
d.
Dokumentasi
Suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen,
baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektronik. Dokumen-dokumen yang dihimpun
dipilih yang sesuai dengan tujeuan dan fokus masalah. Dengan demikian metode
dokumentasi dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu: Pertama, pedoman
dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari
datanya. Kedua, Check-list yaitu daftar variable yang akan dikumpulkan datanya.
Dalam hal ini peneliti tinggal memberikan tanda setiap pemunculan gejala yang
dimaksud.
e.
Triangulasi
Dalam
teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber
data yang telah ada. Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan
triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji
kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik
pengumpulan data dan berbagai sumber data. Teknik Triangulasi berarti peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data
dari sumber yang sama. Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara
mendalam, dan dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak.
Triangulasi sumber berarti, untuk mendapatkan data dari sumber yang
berbeda-beda dengan teknik yang sama.
Langkah-langkah dalam menyusun instrument secara lengkap
dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.
Sintesa teori-teori yang sesuai dengan konsep variabel yang akan diukur (merumuskan definisi konseptual) dan membuat
konstruk variable (merumuskan definisi operasional). Dalam hal instrument tes aspek kognitif, definisi
konseptual adalah standar kompetensi dan definisi operasional adalah kompetensi
dasar.
b.
Kembangkan dimensi dan indikator variabel sesuai dengan rumusan konstruk
variable. Dalam hal instrument tes aspek kognitif, dimensi adalah indikator
kompetensi.
c.
Buat kisi-kisi instrumen dalam bentuk tabel spesifikasi yang memuat
dimensi, indikator, nomor butir dan jumlah butir untuk setiap dimensi dan
indicator
d.
Tulis butir-butir instrumen baik dalam bentuk pertanyaan maupun
pernyataan. Dalam hal instrument non kognitif, digolongkan menjadi dua kelompok
yaitu kelompok pernyataan atau pertanyaan positif dan kelompok pernyataan atau
pertanyaan negatif.
e.
Validasi adalah uji coba instrumen di lapangan yang merupakan bagian
dari proses validasi empirik. Instrumen diberikan kepada sejumlah responden
sebagai sampel yang mempunyai karakteritik sama dengan populasi yang ingin
diukur. Jawaban responden adalah data empiris yang kemudian dianalisis untuk
menguji validitas empiris atau validitas kriteria dari instrumen yang
dikembangkan
f.
Dihitung koefisien reliabilitas dengan menggunakan formula atau rumus
yang disesuaikan dengan jenis data. Koefisien reliabilitas memiliki rentangan
0-1, makin tinggi koefisien reliabilitas instrumen berarti semakin baik
kualitas instrument (selengkapnya pada pembahasan reliabilitas ). Dalam hal
instrument pengukuran kinerja (aspek psikomotor) perlu ditentukan juga
reliabilitas antar rater.
g.
Untuk instrument tes aspek kognitif, masih perlu dilakukan telaah butir
secara empiris berdasarkan respon siswa hasil uji coba, untuk menetapkan daya
pembeda butir dan tingkat kesukaran.
h.
Rakit semua butir yang telah dibuat menjadi instrumen final. Terkait langkah-langkah pengembangan instrumen di atas,
terdapat dua hal yang harus diperhatikan dan dipenuhi untuk memperoleh
instrumen yang berkualitas yaitu instrumen tersebut harus valid dan reliabel.
Untuk itu, perlu pemahaman yang mendalam tentang validitas dan reliabilitas
instrumen.
BAB
III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Layanan
informasi adalah bentuk layanan bimbingan yang memungkinkan anak didik dan orang tua menerima dan memahami berbagai
informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan pengambilan
keputusan untuk kepentingan anak didik. Informasi yang di kumpulkan dari angket
dan penyusunan instrument akan mengetahuikan hasil perkembangan peserta didik.
Layanan
informasi ini bertujuan untuk memberikan wawasan terhadap anak dan orang tua
tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan perkembangan anak. Diharapkan
melalui layanan informasi ini anak dapat lebih mampu mengenal diri dan lingkungan
sekitarnya sehingga dapat beradaptasi terhadap perubahan lingkungan di kemudian
hari.
Layanan
informasi dapat dilakukan guru secara berkala, misalnya satu bulan sekali.
Informasi yang diberikan kepada anak-anak dapat dilakukan secara bersamasama dengan
bahan/materi pembelajaran. Misalnya, ketika guru merencanakan akan mengembangkan
kemampuan anak melalui tema sekolah, maka guru dapat melakukan layanan informasi dengan menggabungkannya
bersama isi tema sekolah tersebut.
2.
Kritik
dan Saran
Kami
menyadari didalam penyusunan dan pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan,
maka dari itu kami meminta kritik dan saran untuk mencapai kesempurnaan dari
makalah ini. Agar nantinya lebih baik, atas kritik dan sarannya kami ucapkan
terima kasih.
DAFTAR
RUJUKAN
file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PGTK/...SYAODIH/BAB_IV.pdf
Langganan:
Postingan (Atom)