MAKALAH
PSIKOLOGI PERKEMBANGAN AUD 1
TENTANG KEPRIBADIAN
DI SUSUN OLEH:
Yuli
Mestika (1205103)
RM / 2012
PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI
PADANG
2012
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirohim
Assalamu’alaikum
wr wb
Puji
syukur penulis ucapkan kepada allah SWT karena atas rahmat, petunjuk serta
karunianyalah makalah ini dapat penulis susun. Salawat beriring salam kita
sampaikan untuk junjungan nabi besar kita Muhammad SAW rahmatanlil’alamin.
Disini
penulis memaparkan sedikit tugas tentang ”perkembangan kepribadian anak usia dini”
Dimana makalah ini merupakan tugas penulis dalam perkuliahan psikologi pendidikan. Apabila terdapat kesalahan dalam
penulisannya penulis mohon di maklumi,karena penulispun juga masih dalam tahap
belajar. Penulis sangat mengharapkan adanya masukan berupa kritikan dan saran
agar lebih baik lagi dalam penulisan tugas berikutnya.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada perpustakaan
PG PAUD dan FIP yang telah meminjamkan buku sebagai referensi.
Demikian
tugas ini penulis buat. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum
wr wb.
Padang, april 2013
Kelompok 4
1
DAFTAR ISI
A. Kata
Pengantar………………………………………………………….. 1
B. Daftar
Isi………………………………………………………………... 2
C. A) PENDAHULUAN………………………………………...………. 3
a. Latar
Belakang…..……………………………………………….......
3
b. Rumusan
Masalah ………………………………………………….. 3
B) PEMBAHASAN……..…………………………………………… 4
a.
Perkembangan
kepribadian………….…………………….…….. 4
b.
Pengertian
perkembanga kepribadian……….……………….…… 7
c.
Unsur-unsur
kepribadian…………………………………..……. 8
d.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi kepribadian ………………….. 9
c. C) PENUTUP
a. Saran
Dan Kesimpulan…………………………………….…….
2O
b. daftar
rujukan……………………………………………………. 21
2
A. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Psikologi perkembangan AUD 1 sebagai program pendidikan berfungsi sebagai
pedoman umum dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Psikologi perkembangan
AUD 1 menurut garis-garis besar program kegiatan yang harus dilakukan dalam
setiap penyelenggaraan pendidikan, antara lain unsur-unsur kepribadian.
B.
Rumusan masalah
Pengetahuan atau pemahaman tentang azas pokok pendidikan dan penerapannya
ini sungguh sangat berguna dalam segala sesuatu sebelum proses belajar mengajar
dilakukan dan merupakan sebagai program pendidikan, yang merupakan pedoman umum
bagi pelaksanaan pendidikan agar penyelenggaraan sistem pendidikan dapat
berjalan dengan sistematis. Karena itu sangat di harapkan kepada semua
saudara/saudari agar mempelajari psikologi perkembangan AUD 1 tersebut dengan
bersungguh-sungguh dan sekaligus menerapkan pengetahuan yang di peroleh itu
saat berinteraksi dengan sesama manusia.
3
B. PEMBAHASAN
a. Perkembangan Kepribadian
Kita tahu perkembangan
adalah suatu proses perubanahan dalam diri individu yang bersifat kualitatif
atau untuk fungsi psikologis yang berlangsung secara terus menerus kearah yang
lebih baik/progresif yang disebut dengan kematangan.(mudjiran dalam
perkembangan peserta didik hal :2. 2007)
Kepribadian adalah suatu
organisasi psikologi yang dinamis dari seseorang yang menyebabkan ia dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungannya. (G.W Alport dalam psikologi kepribadian
hal : 11)
Jadi perkembangan
kepribadian adalah suatu proses perubahan secara dinamis dalam diri individu yang
bisa kita lihat dari tingkah laku, baik tingkah laku sosial,emosinal maupun
intelektual dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Perkembangan kepribadian
menyangkut perkembangan berbagai aspek psikologis yang ditunjukkan oleh sikap
dan perilakunya,perilaku individu menggambarkan berbagai aspek itu tebentuk dan
berkembang dalam lingkungannya ,dengan segala keunikan dan keberagamannya
Kepribdian berkembang
sebagai respon terhadap 4 sumber tegangan pokok yakni :
v
Proses-proses pertumbuhan fisiologi
v
Frustasi-frustasi
v
Konflik-konflik
v
Ancaman-ancaman
Sebagai
akibat dari tegangan yang oleh sumber-sumber ini sang pribadi terpaksa mencari
cara-cara baru mereduksi tegangan dan
proses inilah yang dimaksud dengan perkembangan kepribadian (freud dalam
yustinus semiun hal 90)
Secara
umum ,penampilan sering diartikan atau identik dengan manifestasi dari
kepribadian seseorang, padahal sebenarnya tidak demikian karena apa yang
ditampilkan tidak selalu mengggambarkan pribadi yang sebenarnya ( bukan aku
yang sebenarnya). Menurut davis dan fosythe dalam Enung Fatimah.2006 ..Psikologi Perkembangan. Pustaka Setia 97:Bandung.
4
ü
Perkembangan
kepribadian dalam usia bayi
v
Masa
bayi periode kritis dalam perkembangan kepribadian
Masa
bayi sering disebut sebagai periode kritis dalam perkembangan kepribadian
karena pada saat ini diletakkan dasar di mana struktur kepribadian dewasa akan
dibangun. Sejumlah telaah mengenai kurangnya kasih sayang yang disebabkan
karena kurang diperhatikan di rumah atau karena keadaan di lembaga telah menunjukkan
bahwa hal ini hampir pastimengakibatkan perubahan kepribadian.
v
Perubahan
pola kepribadian pada masa bayi
Sifat
kepribadian tertentu berubah sekalipun masih dalam masa bayi. Perubahan ini
dapat bersifat kuantitatif, yaitu menguat atau melemahkan sifat yang sudah ada,
atau bersifat kualitatif, yaitu sifat yang secara sosial kurang baik digantikan
oleh sifat sosial yang lebih baik.
ü
Perkembangan
kepribadian pada awal masa kanak-kanak
v
Kondisi-kondisi
yang membentuk konsep diri pada awal masa kanak-kanak
Karena
lingkungan anak-anak terbatas pada rumah dan anggota keluarga, tidaklah
mengherankan bahwa banyak kondisi dalam keluarga yang turut membentuk konsep
diri dalam tahun-tahunawal dari masa kanak-kanak.
v
Meningkatnya
individualitas
Individualitas
yang sudah tampak pada saat dilahirkan dan lebih meningkat lagi dalam masa
bayi, merupakan salah satu ciri yang menonjol. Pada masa awal kanak-kanak
berakhir dan anak-anak siap masuk sekolah, pola kepribadiannya sudah dapat
dibedakan. Ada anak yang menjadi pemimpin dan ada yang sebagai pengikut; ada
yang kejam dan ada yang lembut; ada yang sebagai pusat perhatian dan ada yang
tidak.
b. Pengertian Perkembangan Kepribadian
a) menurut para ahli
Banyak ahli diantaranya
freud,adler,horney,hipocrates,jung dan moslow mengemukakan konsep kepribadian
a.
Freud menekankan dinamika aspek id,ego dan super ego dalam kepribadian
diri individu.
b.
Hipocrates lebih melihat kepribadian sebagai cairan biokimia dalam tubuh
yang memiliki pengaruh pada perilaku individu yang diistilahkan dengan
tempramen. Kemudian hipocrates mebaginya menjadi empat macam tempramen yaitu sanguinis,melankolis(murung),plegmatis
atau kholerik(suryabrata,1988)
c.
Allport mendefinisikan kepribadian sebagai organisme psikis meliputi
bakat,minat, skap,kecerdasan,emosi,kemampuan berfikir, berimajinasi dan
memori,sedangkan orgasme fisik berhubungan dengan aspek fisik,seperti tinggi
badan,berat badan,dan kurus-gemuk (hall dan lindzay,1978,et al 1986)
Allport dalam psikologi
kepribadian hal : 11 juga berpendapat bahwa kepribadian adalah suatu organisasi
pshicophysis yang dinamis dari seseorang yang menyebabkan ia dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.
v
Dinamis memiliki makna adanya perubahan dalam kepribadian ,menekankan
bahwa perubahan dapat terjadi dalam kualitas perilaku seseorang.
v
Oraganisasi atau susunan mengandung arti bahwa kepribadian tidak
dibangun dari ciri yang satu
ditambah dengan cirri lain begitu
saja melainkan ciri-ciri itu saling berkaitan , dan keterkaitan ini akan
berubah dimana ada cirri yang menjadi dominan namun juga ada yang berkurang
sesuai perkembangan anak dan lingkungannya.
v
Psikofisik adalah kebiasaan, sikap, niali, keyakinan, keadaan
emosional,perasaan dan motif yang bersifat psikologis tetapi mempunyai dasar
fisik dalam kelenjer,saraf,dan keadaan fisik secara umum
d.
May dalam psikologi kepribadian hal : 11 berpendapat bahwa kepribadian
adalah merupakan ragsangan bagi oranglain , jadi bagaimana orang lain itu
bereaksi terhadap kita, itulah kepribadian kita.
Kesimpulan
: kepribadian adalah suatu totalitas psikhpisis yang kompleks dari individu.
Sehingga Nampak dalam tingkahlakunya yang unik.
5
b) secara umum
Istilah kepribadian
“personality”berasal dari kata latin persona
yang memiliki arti topeng. Bagi bangsa yunani kuno para actor memakai topeng
untuk menyembunyikan identitas mereka dan untuk memungkinkan mereka memerankan
tokoh dalam drama.Sedangkan bangsa Roma pesona
memeiliki arti bagaimana seseorang tampak dimata orang lain,bukan diri
sebenarnya,karena actor menciptakan dalam pikiran penonton suatu impresi dari
tokoh yang diperankan diatas pentas,bukan impresi dari diri actor itu
sendiri.(dalam perkembangan anak hal : 236 )
Makna kepribadian disini
dapat juga dikatakan topeng atau kedok yang dipakai untuk menutupi wajah oleh
para actor panggung untuk memerankan perilaku,watak atau pribadi seseorang mamiliki makna bahwa dalam kehidupan
sehari-hari manusia selalu menggunakan tutup muka maksudnya adalah manusia
menggunakan kedok atau topeng tadi untuk menutupi kekurangannya, atau
cirri-cirinya yang khas supaya tindakannya itu dapat diterima oleh
masyarakat.(dalam psikologi kepribadian hal : 10)
Dari konotasi ini maka
gambaran umum kepribadian adalah sebagai kesan yang diberikan seseorang kepada
orang lain,berupa apa yang difikirkan, dirasakan dan siapa dirinya sebenarnya
termasuk keseluruhan psikologisnya dan sebagian besar terungkap melalui tingkah
laku,karena itu kepribadian bukanlah atribut yang pasti dan spesifik, melainkan
merupakan kualitas perilaku total seseorang. (dalam perkembangan anak hal : 236
)
c. Unsur-Unsur Kepribadian
1. menurut s freud dalam pedagogic hal : 20 ada tiga komponen penyusun
kepribadian :
v
Id adalah berbagai jeis keinginan, dorongan, kehendak, dan insting
manusia yang mendasari perkembangan individu yang sering disebut dengan libido
seksual atau dorongan untuk mencapai kenikmatan hidup dimana id terdiri dari
unsure sekual dan sifat agresif.
v
Ego adalah penjembatani antara id dengan dunia luar, dimana ego mengatur
gerak gerik id dalam memuaskan libidonya dengan cara tidak menampilkan semua
dorongan yang muncul.
v
Super ego tumbuh da berkembang dari interaksi individu dengan
lingkungannya, yang bersifat mengatur seperti :
6
nilai,moral, adat
istiadat,norma dan sejenis lainnya atau dapat juga dikatakan sebagai pengawas
tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya, bagi yang
beragama ini dapat dikatakan dengan nurani khususnya islam bahwa dalam diri
manusia itu terdapat fitrah yaitu sifat-sifat tuhan yang menggerakkannya.
2.
komponen-komponen
kepribadian
a) Konsep diri
Kosep diri sebenarnya adalah konsep dari
seseorang dari siapa dan apa dia itu, konsep ini merupakan bayangan cermin,
ditentukan sebagian besar oleh peran dan hubungan dengan orang lain, dan apa
kiranya reaksi orang lain terhadap dirinya.
Konsep diri ideal adalah gambaran seseorang
mengenai penampilan dan kepribadian yang didambakannya.
Setiap macam konsep diri mempunyai aspek fisik dan
psikologis
v
Aspek fisik
Terdiri dari konsep yang dimiliki individu tentang
penampilannya, kesesuaian dengan seksnya,arti penting tubuhnya dalam dengan
hubungan dengan perilakunya, dan gengsi yang diberikan tubuhnya dimata orang
lain.
v
Aspek psikologis
Terdiri dari konsep individu tentang kemampuan dan
ketidak mampuannya,harga dirinya,dan hubungan dengan orang lain, mula-mula
aspek ini terpisah, tetapi semasa anak-anak aspek ini menyatu.
b) Sifat
Sifat-sifat adalah kualitas perilaku atau pola
penyesuaian spesifik, misalnya reaksi terhadap frustasi, cara menghadapi
masalah,perilaku agresif dan dan defensive, dan perilaku terbuka atau tertututp
terhadap orang lain. Ciri tersebut terintegrasi dengan dan dipengaruhi oleh
konsep diri.beberapa diantaranya terpisah dan berdiri sendiri,sementara yang
lain bergabung dalam sindroma atau pola perilaku yang berhubungan.
Sifat-sifat mempunyai dua ciri menonjol :
Individualitas yang diperlihatkan dalam variasi kuantitas
ciri tertentu, dan bukan dalam kekhasan cirri bagi orang itu.
Konsistensi yang berarti bahwa orang itu
bersikap dengan cara yang hampir sama dalam situasi dan kondisi serupa.
7
d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kepribadian
Ada beberapa aliran yang coba mengungkapkan
faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian :
a.
Aliran nativisme yang dipelopori oleh schoupenhour menyatakan bahwa
seorang individu akan menjadi pribadi sebagai mana adanya yang telah
ditentukan oleh pembawaan dan sifatnnya
yang ia bawa sejak ia dilahirkan.
b.
Aliran Naturalism JJ Rosseau berpendapt bahwa segala yang suci berasal
dari tangan tuhan,rusak ditangan manusia
c.
Aliran empirisme john lucke berpendapat sebaliknya bahwa seorang
individu diibaratkan sebagai kertas putih yang masih putuh bersih (tabularasa).
Ia akan menjadi pribadi yang khas dan unik sebagaimana dipengaruhi oleh
pengalaman,pendidikan atau lingkungan hidupnya.
Dimana aliran ini didukung
oleh teori psikologi asosiasi dimana manusia yang masih tabularasa dan akan
mulai terisi
d.
Kedua aliran ini sama-sama menggambar bahwa faktor lingkungan dan bakat
memiliki pengaruh yang dominan terhadapa pembentukan dan perkembangan
kepribadian seseorang. Dan aliran yang menyakini hal tersebut adalah aliran konvergensi yang dipelopori oleh
w stren menurut aliran ini, pengaruh bawaan dan lingkungan sama-sama dominan
dalam pembentukan keperibadian seseorang.
(Enung Fatimah dalam
psikologi perkembangan ppd.)
Ø faktor dari
dalam
Kepribadian berkembang atau tumbuh dilingkungan
keluarga pertama kalinya, lingkungan keluarga berperan sebagai media
sosialisasi dalam membentuk pribadi anak. Dimana perkembangan anak yang
menyangkut psikofisis dipengaruhi oleh status soaial ekonomi. Nilai‑nilai dan pandanganhidup keluarga seperti kedisiplinan,kepedulian terhadap agama,serta kepatuhan
terhadap agama,pendidikan,dan kesehatan serta kepatuhan terhadap nilai dan
norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.
Menurut ahli psikologis,perkembangan kehidupan
dipengaruhi oleh faktor keturunan,dan faktor lingkungan,
Oleh karena itu kepribadian seseorang akan akan
berbeda-beda sesuai dengan sifat badan dan kondisi lingkungan hidupnya. Karena
faktor pembentuk kepribadian seseorang adalah faktor lingkungan dan bawaan.
8
Ø Persistensi dalam
Kepribadian
Istilah
persistensi berarti “ketetapan”dan “berulang secara konstan”;bukan berarti
bentuk yang relatif tak berubah bahkan juga terhadap latihan dan tekanan
sosial.
Allport
menekankan bahwa,”fakta penting mengenai kepribadian ialah susunannya yang
relatif tetap dan unik”.sebagai contoh ,anak yang selalu diladeni orang tua dan
anggota keluarga lain sering mempunyai dorongan berprestasi yang
lemah.Akibatnya,mereka mengembangkan kebiasaan bekerja di bawah kemampuan dan
berprestasi rendah dalam hal apa saja yang mereka lakukan.kecuali jika kondisi
lingkungan atau harga diri memberi mereka motivasi yang diperlukan untuk
menggunakan potensi bawaannya semaksimal mungkin,kecenderungan mereka untuk
berprestasi rendah akan menetap.Mengapa sebabnya terdapat ketetapan dalam pola
kepribadian ialah bahwa inti dari pola-konsep diri-secara fundamental tetap
sama.
§ Penyebab Persistensi
Menurut anggapan
populer,yang didasarkan pada asumsi bahwa kepribadian sebagian besar ialah ciri
bawaan ,pola kepribadian menetap dalam bentuk yang relatif tidak berubah seumur
hidup.setiap perubahan yang terjadi ,dianggap terjadi akibat perubahan fisik
,terutama pada masa puber dan usia tua,bukti bahwa lingkungan memegang peranan
penting dalam menentukan bentuk pola kepribadian,kondisi lingkunganlah yang
terutama dianggap menentukan persistensi.Penting diketahui apa kondisi itu
,bukan hanya untuk mengerti mengapa persistensi begitu umum ,tetapi dari sudut
praktis ,untuk mengerti mengapa mengubah kepribadian menjadi semakin sulit.
§ Bukti Persistensi
Bila perubahan terjadi
dalam pola kepribadian sebagai hasil kondisi lingkungan,pembahasan ini
cenderung tetap.pola kepribadian yang dipengaruhi perlakuan orang dewasa dan
teman sebaya karena keadaan fisik mereka pada masa pubertas ,bertahan sampai
anak usia awal tiga puluhan.mereka yang cepat matang,sebagai orang dewasa
menjadi bertanggung jawab,mau berusaha, mudah ,bergaul ,hangat,ulet dalam usaha
untuk mencapai tujuan,dapat mengendalikan ciri ini serupa dengan apa yang mereka
perlihatkan pada masa remaja.sebaliknya mereka yang lambat matang mudah
tersinggung ,suka melawan,impulsif,memanjakan diri,dan assertif;mereka mencari
dorongan dan bantuan sampai ada yang memperhatikan bilamana mereka
tersinggung.Umumnya perilaku mereka merupakan kelanjutan dari”periaku anak
kecil”dari masa adolesensi.
9
§ Arti Persistensi
Pertama,bila pola
kepribadian itu persisten ,landasan yang baik yang dapat menjamin penyesuaian
yang cukup baik sepanjang hidup harus diletakkan sejak awal.ini paling baik
dilakukan dengan bimbingan untuk menjamin bahwa sebuah konsep diri yang
menguntungkan akan berkembang dan bahwa cara penyesuaian terhadap orang dan
situasi yang diterima secara sosial akan dipelajari dan iperkuat melalui
pengalaman yang berulang.
Kedua,gejala
penyesuaian yang buruk dapat dikenal dan segera mungkin dikoreksi bila
timbul.karena hampir tidak ada bukti bahwa perubahan akan terjadi dengan
sendirinya atau bahwa akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik,semakin
cepat tindakan memperbaiki diambil semakin mudah dan lebih besar kemungkinannya
perbaikan akan persisten.
Ketiga,Pola kepribadian
mempengaruhi jenis penyesuaian yang dilakukan anak alih-alih
sebaliknya.terdapat banyak bukti bahwa anak yang melakukan penyesuaian yang
baik mempunyai pola kepribadian yang terpadu dengan baik berintikan konsep diri
yang stabil dan realistis,sementara mereka yang melakukan penyesuaian yang
buruk mempunyai kepribadian kurang terpadu dengan konsep diri yang tidak stabil
dan tidak realistis.
Keempat,karena pola
kepribadian semakin stabil dengan berlalunya,waktu,maka ada kemungkinan untuk
meramalkan pada awal masa kanak-kanak bagaimana pribadi anak itu nantinya pada
masa remaja dan dewasa.
§ Kondisi yang Menunjang
Persistensi Kepribadian
1. Bawaan
Sifat yag berkaitan
,secara langsung atau tidak ,dengan unsur bawaan anak akan lebih stabil dari
ciri yang mempunyai sediit hubungan dengan bawaan.
2. Pendidikan
Anak
Metode pendidikan anak
dan sikap orang yang menggunakan nya relatif tetap stabil;ini memperkuat konsep
diri yang sedang berkembang dan pola penyesuaian anak yang karakteristik.
3. Nilai-nilai
Orang Tua
Sifat-sifat kepribadian
yang sangat dihargai orang tua diperkuat dengan penghargaan orang tua,sementara
ciri yang tidak dihargai dibasmi dengan hukuman atau dengan tidak diberikannya
penghargaan.
10
4. Memainkan
Peran
Peran yang dipelajari
anak di rumah mempengaruhi konsep dirinya.karena permainan cenderung menetap
selama masa kanak-kanak ,pengaruhnya pada konsep diri akan persisten
5. Lingkungan
Sosial
Karena anak melihat
dirinya sebagaimana orang lain melihatnya ,ini memperkuat perkembangan konsep
diri dan metode penyesuaian karakteristik .Perubahan kemudian dalam lingkungan
sosial mungkin tidak cukup untuk mengubah pola kepribadian.
6. Seleksi
dalam Lingkungan Sosial
Kepribadian anak atau
suatu sifat dominan di dalamnya menentukan pilihan akalingkungan sosial .Melalui pergaulan terus menerus dengan orang
dalam lingkungan tersebut,konsep diri anak dan pola penyesuaian karakteristik
akan diperkuat
§ Perubahan dalam Kepribadian
“Mengubah
“(change)berarti “mengubah “(alter)atau “membuat variasi “(vary);kata ini tidak
perlu berarti bahwa perubahan atau pengubahan akan tuntas .dalam hal sifat
–sifat ,perubhan mungkin kualitatif mungkin kuantitatif.
Dalam perubahan
kualitatif ,suatu sifat yang tidak diinginkan mungkin digantikan dengan suatu
sifat yang dikagumi masyarakat.
Dalam perubahan
kuantitatif,terdapat penguatan atau pelemahan sifat yang telah ada.perubahan
kuantitatif sebagian terbesar lebih umum dari perubahan kualitatif.
Thomas telah
menerangakan bahwa”temperamen anak kecil bukan tidak dapat diubah.dalam
perkembangannya ,kondisi lingkungan mungkin mempertinggi ,mengurangi atau
memodifikasi reaksi dan perilakunya”.
dengan berlalunya
waktu,inti pola kepribadian semakin kurang fleksibel.Perubahan dalam konsep
diri anak yang lebih tua jauh lebih sulit daripada bila mereka muda.Kecuali
bila hal ini dilakukan ,tidak mungkin terdapat benar-benar dalam pola
kepribadian.
§ Penyebab Perubahan
Menurut tradisi
,perubahan dalam kepribadian disebabkan perubaan fisik.pada masa mengatakan
bahwa juga terjadi perbaikan dalam kepribadian.
11
sebaliknya,perubahan
fisik yang terjadi pada waktu klimakterium dan dengan meningkatnya usia
dianggap sebagai bentuk kemunduran.perubahan kepribadian yang menurut anggapan
ini menyertai perubahan fisik tersebut dianggap perubahan menuju kondisi yang
lebih buruk.
Sekarang telah di akui
bahwa perubahan dalam kepribadian tidak terjadi secara spontan
.sebaliknya,prubahan merupakan hasil dari pengamatan ,pengalaman,tekanan dari
lingkungan sosial dan budaya dan faktor-faktor di dalam individu seperti
tekanan emosional atau identifikasi dengan orang lain. Jika keinginan untuk
penerimaan soaial cukup kuat ,anak itu akan berusaha menggantikan ciri yang
tidak diinginkan dengan yang seluruhan mukngkin lebih disetujui dan diterima
secara sosial.Hal ini dilakukan dengan belajar bukan dengan proses kematangan
§ Hal-hal yang perlu
Perhatian Khusus dalam Perubahan Kepribadian
Perubahan diperlukan
untuk meningkatkan penyesuaian sosial dan pribadi anak.Studi-
Studi mengenai
perubahan kepribadian telah memberi beberapa petunjuk mengenai hal ini
Terdapat bukti bahwa di
dalam setiap pola kepribadian terdapat suatu titik tertentu setelah mana tidak
dapat dilakukan perubahan tanpa mengacaukan keseimbangan keseluruhan
pola.Batas-batas perubahan ini mungkin bervariasi dari orang ke orang dan usia
ke usia pada orang yang sama ,tetapi batas itu ada dan harus dikenali jikalau
gangguan terhadap pola keseluruhan ingin dihindari.Selanjutnya,beberapa bidang
kepribadian lebih mudah diubah dari yang lain ,dan beberapa mungkin demikian
kaku sehiingga perubahan tidak mungkin terjadi .Perbedaan dalam luwesan ini
sebagian disebabkan pengalaman hidup.
Mengubah satu atau dua
ciri kepribadian yang merupakan rintangan sosial yang nyata bagi seorang anak
adalah satu hal,tetapi berusaha untuk mengubah pola kepribadian secara
menyeluruh merupakan masalah yang mencakup berbeda .Berusaha untuk mengubah
pola kepribadian hanya dapat dilakukan bila terdapat perubahan radikal dalam
inti pola,yaitu konsep diri.
§ Kondisi yang Menunjang
Perubahan Kepribadian
12
1.
Perubahan Fisik
Perubahan fisik yang
disebabkan proses kematangan ,gangguan struktural di otak,gangguan
organik,gangguan endokrin,cedera,malnutrisi,obat-obat atau penyakit,sering
disertai perubahan kepribadian .Pengaruhnya terutama pada konsep diri anak.
2.
Perubahan Lingkungan
Bila perubahan dalam
lingkungan meningkatkan status anak dalam kelompok teman sebaya,perubahan mempunyai
pengaruh menguntungkan pada konsep diri.Pengaruh ini tidak berasal dari
perubahan lingkungan itu saja tetapi dari pengaruh perubahan itu pada anak.
3.
Tekanan Sosial
Semakin kuat dorongan
untuk penerimaan sosial ,semakin giat anak itu berusaha mengembangkan iri
kepribadian yang memenuhi pola yang disetujui masyarakat.
4.
Peningkatan dalam
Kecakapan
Meningkatnya kemampuan
,baik dalam keterampilan motorik maupun mental,mempunyai pengaruh menguntungkan
pada konsep diri karena pengakuan sosial yang menyertai peningkatan kecakapan
tersebut.Hal ini membantu anak mengubah perasaan ketidakmampuan menjadi
perasaan mampu dan bahkan superioritas.
5.
Perubahan Peran
Perubahan dari peran
bawahan menjadi peran egalitarian atau pemimpin di rumah,sekolah atau
lingkungan akan meningkatkan konsep diri anak.Suatu perubahan ke arah
sebaliknya akan mempunyai dampak negatif.
6.
Pertolongan Profesional
Psikoterapi membantu
anak mengembangkan konsep diri yang lebih menguntungkan dengan membantu mereka
memperoleh wawasan akan penyebab konsep diri yang merugikan ,Dan dengan
membantu mereka mengubah kosep diri yang merugikan itu ke yang lebih menguntu
mengunt menguntungkan.
13
Ø Beberapa
penentu kepribadian yang penting
Beberapa penentu
kepribadian (determinants of personality) mempunyai pengaruh terbesar pada inti
pola kepribadian, konsep diri dan beberapa ciri yang berkaitan dengan inti.
Tetapi tidak ada penentu yang hanya mempengaruhi satu bagian dari pola
kepribadian. Gangguan fisik misal nya, tidak saja mempengaruhi pola penyesuaian
anak yang khas melainkan juga inti pola kepribadian.
Besarnya pengaruh
berbagai faktor pada perkembangan kepribadian akan terutama tergantung pada
kemampuan anak untuk mengerti arti faktor faktor itu berkaitan dengan dirinya.
a.
Pengalaman awal
Penting nya pengalaman
awal untuk perkembangan kepribadian pertama tama ditekan kan oleh freud, yang
menemukan bahwa di pasien dewasa nya banyak yang memiliki pengalaman tidak
membahagiakan pada masa kanak kanak(29). Studi studi mengenai pengaruh
pengalaman awal telah memperlihatkan bahwa pengalamn ini dan ingatan akan hal
itu, walaupun samar samar, sangat berpengaruh karena pengalaman meninggalkan
kesan yang tidak terhapuskan pada konsep diri anak.
b.
Pengaruh budaya
Telah dikatakan bahwa
kita dapat menjauh kan anak dari budaya nya tetapi kita tidak dapat menjauhkan
budaya dari anak. Kelompok budaya orang tua anak menetapkan model untuk pola
kepribadian yang disetujui. Melalui pendidikan anak dirumah dan disekolah, anak
diharapkan menerima pola ini sebagai model kepribadiannya sendiri. Dalam kelompok budaya yang misalnya
memberikan tekanan kuat pada anak untuk memenuhi stereotip yang disetujui untuk
kesesuain seks, kesesuain mereka dengan harapan budaya tersebut akan
mempengaruhi konsep diri mereka dan sebaliknya juga pola penyesuaian mereka.
Diberbagai budaya asing, anak dilatih untuk berorientasi kekeluarga. Akibatnya
mereka mengembangkan pola kepribadian yang bercirikan loyalitas, kerja sama,
pengorbanan diri dan konsep tentang diri, dan peran mereka dalam hidup yang
sering tidak realistik. Dalam budaya yang lebih berorientasi ke individu, seperti budaya amerika sekarang,
anak menjadi lebih egosentris, lebih memperhatikan kemandirian dan hak mereka,
dan lebih mengutramakan kepentingan sendiri dari pada kepentingan orang lain.
14
c.
Ciri ciri fisik
Ciri ciri fisik atau
bentuk tubuh mempengaruhi kepribadian secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung, tubuh menentukan apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan
anak. Secara tidak langsung, ia menentukan bagaimana anak merasa tentang
dirinya. Misalnya anak yang beratnya sangat berlebihan tidak terpengaruh oleh
obesitas mereka sampai mereka menyadari bahwa orang menganggap kelebihan berat
itu buruk (60,73,96). Bila anak menyadari kesadaran dan gengsi yang berkaitan
dengan tinggi badan, kesadaran ini mempengaruhi secara menguntungkan konsep
diri mereka yang lebih tinggi dari teman seusianya.
Pada usia dini anak
mulai sadar akan setiap penyimpangan dari norma kelompok yang jelas karena
pengaruhnya pada hubungan sosial mereka. Nama panggilan yang menyatakan
perbedaan fisik misalnya “si Gendut”, “sikurus”, atau “si pencakar langit”,
Menunjukkan bagaiman perasaan anak lain tentnag perbedaan tersebut.
d.
Kondisi fisik
Terdapat dua aspek
kondisi fisik anak yang mempengaruhi kepribadian anak yaitu kesehatan umum dan
cacat jasmani. Sikap keluarga dan kelompok sosial jauh lebih menguntungkan
terhadap anak yang sehat daripada terhadap mereka yang sakit sakitan. Lagi pula
anak yang lemah dan sakit sakitan mengharapkan perhatian khusus orang lain sama
seperti mereka biasanya mendapat perhatian khusus di rumah dan mereka bereaksi
secara negatif bila tidak mendapat kannya.
e.
Daya tarik
Pada semua usia sikap
sosial lebih menguntungkan terhadap orang yang dinilai “menarik dari pada
mereka yang dinilai tidak menarik”. Lagi pula ada anggapan bahwa mereka yang
menarik mempunyai lebih banyak karakteristik kepribadian yang di inginkan dari
pada mereka yang tidak menarik. Pada usia awal anak yang menarik merasakan
sikap sosial yang menguntungkan terhadap mereka dan ini mempengaruhi konsep
diri secara menguntungkan. Akibat nya mereka lebih percaya diri lebih luas dan
ramah serta lebih pandai bergaul dari anak yang kurang menarik. Akan tetapi
walaupun penampilan yang menarik yang menunjang perkembangan ciri kepribadian
yang menguntungkan, hal ini tidak berarti bahwa semakin menarik anak itu
semakin baik kepribadiannya.
15
Anak yang terlalu
menarik sering merupakan sasaran masa iri hati dan cemburu teman sebaya. Hal
ini terjadi baik di rumah maupun di luar rumah.
Pengaruh
kepribadian diantaranya yaitu :
1. Nama
Sebuah nama, hanya
sebagai nama saja, namun mempunyai
sedikit pengaruh pada konsep diri.
Pengaruhnya hanya terasa bila anak
menyadari bagaimana nama itu mempengaruhi orang yang berarti dalam
hidupnya. Bila anak mulai bermain dengan anak lain, sekitar usia tiga tahun,
mereka mulai menyadari betapa pentingnya nama mereka. Tiap tahun berikutnya
nama mereka menjadi pengaruh yang semakin besar pada konsep diri mereka.
Pengaruh nama tidak
berakhir pada asosiasi pertama. Kenyataannya, pengaruhnya sering menjadi
semakin besar dengan pengulangan. Akibatnya, nama nama mempunyai pengaruh
nyatapada hubungan sosial anak, terutama dengan anggota kelompok teman
sebaya.Anak mempunyai alasan untuk
menyukai atau tidak menyukai namanya. Reaksi
mereka terhadap nama mereka mempunyai bobot emosional karena reaksi ini
memantulkan bagaimana perasaan orang lain terhadap nama itu.
Jika orang lain
menyukai nama itu nama itu akan mempunyai pengaruh menguntungkan pada konsep
diri anak. Sebaliknya jika orang beraksi negatif terhadap namanya, nama itu
akan menjadi pengaruh merusak pada konsep diri anak.
2. Keberhasilan
dan kegagalan
Konsep diri sangat
dipengaruhi oleh anggapan anak mengenali dirinya, yaitu sebagai sukses atau
kegagalan. Mereka mungkin berhasil dimata
orang lain namun gagal dimata mereka sendiri. Ini berarti bahwa orang yang
secara objektif berhasil, secara
subjektif gagal. Ini disebabkan karena prestasi orang itu telah memenuhi
harapan orang lain, namun gagal memenuhi harapannya sendiri.
Cara anak bereaksi
dengan apa yang dianggapnya keberhasilan dan
kegagalan mempengaruhi penyesuaian pribadi dan sosialnya. Hal ini
sebaliknya mempunyai pengaruh yang nyata pada konsep dirinya. Walaupun berbagai
anak bereaksi berbeda terhadap keberhasilan dan kegagalan.
16
Kegagalan tidak saja
merusak konsep diri melainkan juga mendorong perkembangan pola prilaku yang
membahayakan penyesuain pribadi dan sosial. Pengaruh berbahaya ini timbul dari
kesadaran anak akan evaluasi orang lain yang merugikan dan juga dari evaluasi
mereka sendiri.
Berlawanan dengan
kegagalan keberhasilan yang menunjang konsep diri yang menguntungkan yang
selanjutnya menumbuhkan penyesuaian dan evaluasi sosial yang baik dan
menguntungkan.
Jika keberhasilan
terlalu mudah dan terlalu sering diperoleh, pengaruh bvaik dari keberhasilan
yang sulit diperoleh akan hilang. Oleh sebab itulah lingkungan anak dikendalikan agar hal ini tidak terjadi.
Pengendalian lingkungan harus mempunyai dua bentuk
·
Pertama, kegagalan,jika
mungkin harus dihindari, dalam tahun-tahun awal saat konsep diri sedang dalam
tahap formatif. Jika anak mengalami kegagalan pada tahap ini pengendalian
lingkungan harus memungkinkan mereka mencapai beberapa keberhasilan segera
setelah gagal untuk menghapus berbagai dari dampak psikologis negatif, sebelum
dampak ini menghapus kepercayaan diri anak.
·
Kedua kegagalan hebat
yang menghilangkan kepercayaan diri anak harus dihindari.
3. Pengaruh
keberhasilan dan kegagalan terhadap kepribadian
Pengaruh keberhasilan
·
Membuat anak bangga dan
puas diri
·
Jika terlalu mudah dan
sering dicapai membuat anak menjadi sombong
·
Membuat anak puas
dengan prestasinya
·
Meningkatkan motivasi
dan usaha untuk masa mendatang
·
Jika terlalu mudah dan
sering tercapai menurunkan motivasi dan usaha anak
4. Pengaruh
kegagalan
·
Mendorong anak
menurunkan aspirasi meraka hingga ke tingkat realistis
·
Membuat anak tidak
yakin akan kemampuannya
·
Membuat anak malu dan
canggung
·
Melemahkan motivasi dan
kemempuan anak
·
Mendorong anak mencari
nasehat dan bantuan
17
5. Penerimaan
sosial
Penerimaan sosial
mempengaruhi setiap keinginan anak untuk mengembangkan sifat-sifat yang
disetujui secara sosial dan mempengaruhi konsep diri secara menguntungkan.
Karena anak kecil ingin mendapat persetujuan dari orang tuanya, mereka berusaha
mengembangkan sifat-sifat yang akan menyenangkan orang tua mereka.
Penerimaan sosial
memegang peran yang besar dalam perkembangan konsep diri. Anak yang diterima
dalam kelompok sosial akan meningkat popularitasnya, kepandaian membawakan
diri, rasa percaya diri, dan sifat kepemimpinannya akan kuat.
Berlawanan dengan anak
yang tidak populer akan merasa iri dan muda tersinggung terhadap teman sebaya
yang populer. Banyak diantara mereka merasa bahwa mereka menjadi korban teman
sebaya mereka. Reaksi seperti ini tentu saja tidak membantu mereka
mengembangkan ciri kepribadian yang akan meningkatkan penerimaan sosial.
6. Lambang
status
Sebelum lambang status
dapat mempengaruhi kepribadian dengan jalan mempengaruhi konsep diri. Anak
harus sadar akan lambang manakah yang dihargai kelompok sosial dengan siapa
mereka diidentifikasikan, dan harus sadar bahwa mereka dinilai berdasarkan
lambang status yng dia miliki dan keluarganya.
Beberapa anak bila
tidak mempunyai lambang status yang dimiliki teman sebaya, secara defentif
mengkritik dan mengejek lambang status tersebut. Anak yang menggunakan
mekanisme pertahanan ini mengembangkan konsep diri yang tidak sehat dan
berprilaku dengan cara yang pasti menjamin penerimaan sosial yang buruk. Dengan
berbuat demikian mereka merusak kepribadian
mereka sendiri secara langsung maupun tidak langsung.
7. Pengaruh
sekolah
Sekolah mempunyai
pengaruh kepribadian anak dalam mengembangkan sifit-sifat dan pembentukan
konsep diri. Karena pengaruh guru yang
mendalam pada perkembangan kepribadian, kepribadian guru lebih penting dari
pengetahuan atau kecakapan mengajarnya.
18
Guru yang baik
penyesuaiannya misalnya biasanya penuh kehangatan dan bersikap menerima
terhadap murid mereka, akibatnya mereka tidak hanya memotivasi murid untuk
mematuhi pereturan sekolah tapi juga membantu murid mengembangkan konsep diri
yang menguntungkan.
8. Pengaruh
sekolaah pada kepribadian
·
Suasana emosional ruang
sekolah
Suasana emosional yang
sehat membuat anak tenang, senang bekerja sama, bahagia dan bermotivasi untuk
belajar dan mematuhi peraturan. Suasana emosional yang tidak sehat menegangkan
anak, membuat anak gugup, mudah tersinggung, segan belajar.
Suasana emosional
terutama disebabkan sikap guru terhadap tugas dan murid, jenis disiplin yang
digunakan, dan usaha guru untukmembuat tugas-tugas sekolah menarik dan
merangsang.
·
Guru
Guru secara langsung
mempengaruhi konsep diri anak dengan sikap mereka terhadap tugas pelajaran dan
prilaku sekolah serta perhatian mereka terhadap murid. Secara tidak langsung
mereka berpengaruh sebab mereka membantu anak mengenbangkan pola penyesuaian
yang disetujui secara sosial.
·
Disiplin
Disiplin yang digunakan
di sekolah mempengaruhi sikap dan prilaku anak. Disiplin yang otoriter membuat
anak tegang, gugup, bersikap bermusuhan, dan antagonistik, Disiplin yang
permisif membuat anak kurang bertanggung jawab, kurang menghargai wewenang, dan
egosentris. Disiplin yang demokratis memperbesar perasaan harga diri anak dan
mendorong anak untuk gembira, relaks, senang bekerja sama, dapat diandalkan dan
jujur.
·
Penyampaian nilai
budaya
Sekolah lebih penting
dari rumah dalam menyadarkan anak bahwa penerimaan nilai budaya adalah harga
yang harus dibayar untuk penerimaan sosial
·
Favoritisme
·
Anak mas guru menjadi
sombong, congkak dan egosentris. Mereka yang tidak terpilih merasa benci,
menjadi antagonis, bersikap kritis terhadap sokolah dan merasa menjadi korban.
19
·
Prestasi Akademik
Penempatan apakah
dibagian lambat atau cepat , kenaikan kelas, dan nilai merupakan kriteria yang
digunakan anak untuk menilai prestasi akademik mereka.
·
Prestasi sosial
Anak mengukur prestasi
sosial dengan ukuran penerimaan sosial dan peran pimpinan, semakin tinggi nilai
yang diberikan sekolah pada prestasi ekstrakulikuler, semakin besar pengaruh
kriteria prestasi pada konsep diri anak.
9. Pengaruh
keluarga
Dari semua faktor
penentu kepribadian keluarga yang paling penting karena keluarga adalah
kelompok sosial pertama. Pengaruh keluarga pada perkembangan kepribadian anak
dinyatakan dengan cara:
1. Bila
seorang anak hidup dalam permusuhan, dia belajar berkelahi
2. Bila
dia hidup dengan ketakutan, dia belajar menjadi penakut
3. Bila
hidup dalam toleransi, dia belajar bersabar.
20
e. PENUTUP
v
Kesimpulan
kepribadian adalah suatu totalitas psikhpisis yang
kompleks dari individu. Sehingga Nampak dalam tingkahlakunya yang unik.
v
Kritik
dan Saran
Kami mengakui apabila
ada kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf, dan kepada pembaca kami
berharap agar dapat memberikan kritikan agar kami dapat memperbaiki makalah dengan
baik di masa yang akan datang.
21
Daftar
rujukan
v
Hurlock,elizabeth.1980.psikologi
perkembangan.erlangga : Jakarta
v
Hurlock,elizabeth.1978.perkembangan
anak.erlangga : jakarta
v
Dariyo,Agoes.2008.Psikologi
Perkembangan Dewasa Muda.Grasindo :Jakarta.
v
Enung Fatimah.2006 ..Psikologi
Perkembangan. Pustaka Setia 97:Bandung
v
semiun,yustinus.2006.teori kepribadian dan terapi
psikoanalitik freud.yokyakarta : kasinus.
v
Sujanto,agus.dkk.2009.psikologi
kepribadian.bumi aksara : Jakarta
v
Tim penyusun FIP UNP.2008.bahan
ajar pedagogic.UNP press : padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar