RESUME KE 4
PERENCANAAN PEMBELAJARAN AUD
TENTANG
METODE-METODE PEMBELAJARAN
DI SUSUN OLEH:
Nama : Yuli Mestika
Nim/BP : 1205105 / 2012
Kelas : Reguler Mandiri
PENDIDIKAN
GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
NEGERI PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirohim
Assalamu’alaikum
wr wb
Puji
syukur penulis ucapkan kepada allah SWT karena atas rahmat, petunjuk serta
karunianyalah makalah ini dapat penulis susun. Salawat beriring salam kita
sampaikan untuk junjungan nabi besar kita Muhammad SAW rahmatanlil’alamin.
Disini
penulis memaparkan sedikit tugas tentang ”perencanaan pendidikan” Dimana
makalah ini merupakan tugas penulis dalam perkuliahan perencanaan pendidikan.
Apabila terdapat kesalahan dalam penulisannya penulis mohon di maklumi,karena
penulispun juga masih dalam tahap belajar. Penulis sangat mengharapkan adanya
masukan berupa kritikan dan saran agar lebih baik lagi dalam penulisan tugas
berikutnya.
Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan tugas ini.
Demikian
tugas ini penulis buat. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum
wr wb.
Padang, Februari 2013
kelompok 1
DAFTAR
ISI
A. Kata
pengantar………………………………………………………….. 1
B. Daftar
isi………………………………………………………………... 2
C. BAB
1…………………………………………………………………. 3
landasan
masalah……………………………………………………....... 3
rumusan
masalah……………………………………………………….. 3
batasan masalah………………………………………………………… 3
D. BAB
2 PEMBAHASAN……………………………………………… 4
Pengertian perencanaan
pendidikan…….……………………………. 4
Fungsi perencanaan
pendidikan……….. ……….……………….… 6
Prinsip perencanaan
pendidikan……………………………………. 7
Karakteristik…………………………………………………………. 10
E. BAB
3 PENUTUP
Saran dan
kesimpulan………………………………………….……. 13
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Landasan masaah
Dalam bidang apaun perencanaan merupakan suatu hal
yang sangat penting tidak terkecuali pendidkan karena ia memiliki peran yang
sangat strategis dan memberikan arah dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai
tujuan yang dikehendaki, dalam pendidkan perencanaan termasuk kunci efektivitas
keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Namun apabila dilihat dari kenyataan keseharian
unsure perencanaan dalam pendidikan masih saja dijadikan faktoe
pelengkap,sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak bisa berjalan dengan optimal
salah satu sebabnya adalah para perencana pendidikan masih kurang memahami
proses dan mekanisme perencanaan dalam konteks yang lebih konfrehensif.
Disini kami mencoba sedikit mengupas tentang
perencanaan untuk lebih memperjelas kedudukan perencanaan,seberapa penting
perencanaan tersebut.dan fungsinya dalam mencapai tujuan pendidikan
B. Rumusan
Masalah
Agar dalam penulisan tidak melebar atau meluas yakni
sesuai dengan pokok pembahasan maka kami ingin merumuskan dengan rumusan
masalah sebagai berikut:
a.
Pengertian perencanaan pendidikan
b.
Fungsi perencanaan pendidikan
c. prinsip perencanaan pembelajaran
d. karakteristik perencanaan pembelajaran.
C. Batasan
masalah
Berbagai
masalah seperti yang dikemukakan diatas sangat penting untuk dipelajari dan
dibahas dalam diskusi, mengingat keterbatasan waktu maka pembahasan kali ini
dibatsi pada: perencanaan pendidikan
BAB 2
PEMBAHASAN
1.
Pengertian Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan
adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan
dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,
perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan,
atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan.
Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa
yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan
harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan
serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Pendapat
beberapa ahli mengenai pengertian perencanaan sebagai berikut:
1. William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management:
mengemukakan bahwa “perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan.
Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan
penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program,
penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan
berdasarkan jadal sehari-hari.”
2. Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah
menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai
tujuan yang digariskan.
3. Banghart dan Trull (1973) mengemukakan bahwa perencanaan
adalah awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang
didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam
permasalahan.
4. Nana Sudjana (2006:61) mengatakan bahwa perencanaan
adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang
akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
5. Hadari Nawawi (1983:16) bahwa perencanaan berarti
menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu
pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
6. Eli
(1979 : 24) perencanaan adalah suatu proses dan berfikir yang dapat membantu
menciptakan hasil yang diharapkan
7. Kaufman
(1972:24) perencanaan adalah sebagai suatu proses untuk menetapkan kemana harus
pergi dan bagaiman untuk sampai ketempat itu dengan cara yang paling efektif
dan efisien.
8. Undang-undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal
1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1
tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mendefenisikan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.
Kemudian arti Pembelajaran, Pembelajaran dapat diartikan
sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala
potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa
itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk
gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan,
saran dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu.
Pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa
saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman
guru dan siswa akan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran
merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar sehingga dalam prosesnya guru
dan siswa mengarah pada tujuan yang
sama. Tujuan pembelajaran pada
hakikatnya adalah perubahan prilaku siswa baik perubahan prilaku dalam bidang
kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Dari kedua makna tentang konsep perencanaan dan pembelajaran, maka dapat
disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan
hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus
dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan
segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses pengambilan
keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-hal
diatas, sehingga selanjutnya dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan
pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
2. Fungsi
perencanaan pembelajaran.
Untuk mencapai hasil yang optimal
senantiasa tersedia berbagai alternatife,ketika kita menyusun perencanaan tentu
kita akan mengambil keputusan alternatife mana yang lebih baik agar proses
pencapaian tujuan berjalan dengan efektive. Adapun manfaat perencanaan
pembelajaran adalah :
a.
Melalui proses perencanaan yang matang
kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan ,dengan
kata lain mampu memprediksi keberhasilan kita sehingga kemungkinan untuk gagal
bisa diatasi oleh guru. Seperti pemahaman yang dalam yang dimiliki guru mulai
dari tujuan,stategi,serta sumber yang dapat digunakan.
b.
Sebagai alat untuk memecah maslah,dimana
ia dapat memprediksi kesulitan apa yang dihadapi siswanya,dengan perencanaan
matang seorang guru akan lebih mudah untuk mengantisipasi masalah yang timbul.
c.
Untuk memanfaatkan sumber belajar secara
tepat. Seiring kemajuan zaman memungkinkan siswa bingung memilih sumber belajar
yang tepat dengan perencanaan yang matang guru dapat menentukan sumber-sumber
mana saja yang dianggap tepat untuk bahan pelajaran.
d.
Perencanaan pembelajaran membuat
pembelajaran berlangsung secara sistematis, sehingga tidak seadanya namun berlangsung secara
terarah dan terorganisir, sehingga menggunakan waktu seefektive
mungkin,sehingga guru mengajar secara bertahap.
Secara
lebih terperinci ada beberapa fungsi perencanaan
a.
Fungsi creative
Perencanaan
yang matang,akan memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai
kelemahan yang terjadi,sehingga guru mampu meningkatkan dan memperbaiki program
sehingga guru menjadi aktif dan kreatife dengan menemukan hal baru untuk
menutupi kekurangan.
b.
Fungsi inoatif
Inovasi
biasanya akan muncul bila kita mampu memahami adanya kesenjangan antara harapan
dan kenyataan,itu bisa terjadi apabila memahami proses yang dilaksanakan secara sitematis.
c.
Fungsi selektif
Selektif
artinya memilih jadi dalam perencanaan kita harus menyeleksi strategi mana yang
kita anggap lebih efektif dan efisien sehingga sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
d.
Fungsi komunikatif
Perencanaan
yang memadai mampu untuk dimengerti oleh orang lain yang terlibat,(element
pendidikan),sehingga mampu mengkomunikasikan kepada orang tujuan
strategi,kegiatan dan hasil yang ingin dicapai.
e.
Fungsi ekurasi
Yaitu
berupa perencanaan yang disusun secara
benar dan akurat,sehingga perencanaan dapat menggambarkan berbagai
kesulitan yang akan terjadi dan hasil yang akan diperoleh
f.
Fungsi akurasi
Perencanaan
yang matang dapat menghindari ketidak sesuaian bahan pelajaran dengan waktu
yang tersedia,sehingga pembelajaran tidak normal,karena guru yang memiliki
perencanaan yang matang dapat menakar setiap waktu pembelajaran.
g.
Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar
bukan hanya menyampaikan bahan materi,tapi membentuk manusia yang lebih utuh.
h.
Fungsi control
Disini
kita dapat menentukan sejauh mana pelajaran mampu diserap oleh siswa,sehingga
memberikan umpan balik pada guru dalam mengembangkan program pembelajaran
selanjutnya.
3. Prinsip
perencanaan pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar seorang
guru tidak hanya menggunakan suatu pendekatan atau metode belajar adapun
prinsipnya sebagai berikut :
a. Prinsip
perkembangan
Pada prinsipnya siswa yang sedang
belajar di kelasa berada dalam proses perkembangan,dengan kemampuan dan
jenjang yang berbeda-beda,tak hany itu
pertumbuhan ada yang cepat dan ada yang lambatsehingga guru hendaknya mengerti.
b. Prinsip
perbedaan individu
Dalam kelas seorang guru tidak hanya menghadapi cirri satu kelas anak,namun harus menghadapi
dan memahami semua siswa yang ada didalam kelas tersebut supya dapat memberikan
bantuan yang tepat karena mereka semua memiliki
perbedaan.ss
c. Minat
dan kebutuhan anak.
Karena semua anak memiliki perbedaan
minat dan bakat,walau tidak selalu disesuaikan dengan pembelajaran,namun harus
diperhatikan sebab keduanya akan
menimbulkan yang namanya perhatian.
d. Aspek
motiasi dalam perencanaan pembelajaran
Setiap perbuatan termasuk perbuatan
belajar didorong oleh sesuatu yang disebut dengan motif,
atau dorongan atau kebutuhanyang menjadi
tenaga pendorong untuk mencapai tujuanada motif yang bersifat internal dan
eksternal,tanpa motif siswa tidak mungkin melakukan kegiatan belajar
hal yang dapat dilakuan guru agar siswa
memiliki motif untuk belajar adalah :
·
Mempersiapkan metode dan media belajar
yang bervariasi.
·
Merencanakan dan memilih bahan yang
menarik minat dan kebutuhan siswa.
·
Memberikan sasaran antara,seperti
sasaran uas,uts
·
Memberikan kesempatan untuk sukses
·
Ciptakan suasana belajar yang
menyenangkan dan adakan persaingan sehat.
Æ Prinsip
pendekatan sistim dalam pengajaran
Pengajaran dalam suatu sistim merupakan
suatu pendekatan mengejar yang menekankan hubungan sistematik antara berbagai
komponen dalam pengajaranyang berarti bahwa komponene yang terpadu dalam suatu
pengajaran sesuai dengan fungsi saling berhubungan dan membentuk suatu
kesatuan.
Dilihat dari konsep pendekatan sistim
bahwa bahan ajar berkaitan dengan kurikulum, kegiatan belajar mengajar,teknik dan
metode pengajaran,penyampaian dan suasana pembelajaran sarana dan prasarana
belajar yang layak dan mendukung proses belajar.
a) Perencanaan
tujuan-tujuan instruksional
Dimana didalamnya terdapat program
semester langkah penyusunannya adalah :
·
Membaca dan memahami program semester
dalam satu tahun
·
Menganalisis kemampuan dasar dari materi
pokok dengan merumuskan indicator pencapaian hasil belajar.
·
Menentukan alokasi waktu setiap
kemampuan dasar berdasarkan kalender pendidikan.
Program mingguan merupakan rencana
pembelajaran yang merupakan bagian internal dari program semester untuk setiap
mata pelajaran,yang terdiri dari delapan belas minggu persemester sehingga
perlu dicermati apa da kemungkinan ada pada minggu tertentu yang menjadi minggu
yang kurang efektif sehingga dapat menentukan alokasi waktu untuk proses
belajar mengajar.
Karena pembelajaran merupakan aktifitar
guru dan siswa maka diperlukan rancangan pembelajaran efektif seperti :
·
Pemilihan stimulus diskriminatif dan
penggunaan penguatan yang dapat dibagi dua yaitu : diskriminasi stimulus dan
generalisasi stimulus.
·
Memberikan penguatan agar belajar lebih
efektif yaitu dengan mengadakan persiapan belajar terlebih dahulu.
·
Menyiapkan poko-pokok materi bahan ajar dalam
pembelajaran,menetapkan media dan alat yang diguanakan untuk mempermudah
memahami materioleh siswa.
·
Menyusun alat eveluasi yang akan
digunakan dalam menilai tujuan-tujuan pembelajaran telah atau belum tercapai.
Karena Tujuan pelajaran
merupakanninstruksional sering juga disebut dengan sasaran belajar, dewasa ini
menurut nana syaoidh (1996 : 69) tujuan pembelajaran lebih diartikan sebagai
perilaku hasil belajar yang diharapkan dan dimiliki siswa setelah mereka
belajar
Dilihat dari berbagai kawasan domain
tujuan tujuan pendidikan dapat dibagi atas :
a) Tujuan
kognitif
Pendekatan kognitif tentang memusatkan
pada proses perolehan konsep-konsep,dari sifat konsep-konsep,dan bagaimana
konsep itu disajikan dalam struktur koognitif. Tindakan seseorang biasanya di
dasari oleh kognisi yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana
tingkah laku itu terjadi. Dimana seseorang terlibat belajar dan langsung dengan
situasi kognitif,dan memperoleh insting untuk memecahkan masalah.
Tujuan kognitif adalah tujuan tujuan
yang lebih banyak berkenaan dengan perilaku dalam aspek berfikir.
b) Tujuan
afektif
Adalah tujuan yang bayak berkaitan
dengan aspek perasaan,nilai,sikap,dan minat perilaku peserta didik,cirri-ciri
belajar afektive akan tampak pada siswa yang bertingkah laku perhatian pada
pelajaran etika dan moral yang akan meningkatkan kedisiplinan.
Menurut kathwohl bahwa domain afektif
didasarkan pada lima kategori ;
·
Penerimaan
·
Pemberian respons
·
Penghargaan /penilaian
·
Pengorganisasian
·
Karakterisasi atau pembentukan pola
hidup.
Belajar afektif berbeda dengan sbelajar
intelektual dan keterampilan karena lebih mudah berubah dan tidak ada materi
khusus yang harus dipelajari karena lebih menekankan pada penghayatan dan nilai
juga besifat multi dimensi ada yang relative ada yang bersifat absolute.
c) Tujuan
psikomotor
Adalah ranah yang berkaitan dengan
keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalamn
belajar,tujuannya adalah tujuan yang banyak berkenaan dengan aspek ketampilan
motorik.
Menurut elizabeth domain psikomotor
terbagi atas tujuh :
·
Persepsi
·
Kesiapan
·
Respons terbimbing
·
Mekanisme
·
Respons yang komplek
·
Adaptasi
·
Originasi
4. Karakteristik
perencanaan.
Secara lebih rinci sudjana (1993: 42-43)
mengemukakan bahwa perencanaan memiliki karakteristik sebagai berikut :
·
Berorientasi pada perubahan dan keadaan
masa sekarang kepada suatu keadaan yang diinginkan pada masa depan
·
Perencanaan melibatkan orang-orang
kedalam suatu proses untuk menentukan dan menemukan masa depan yang diinginkan
·
Member arah tentang bagaimana dan kapan
tindakan itu
·
Melibatkan perkiraan tentang semua
kegiatan yang dilalui
·
Berhubungan dengan penentuan prioritas
dan urutan tindakan yang akan dilakukan
Sudjana (2004:59) mengemukakan bahwa perencanaan pendidikan non formal
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a
Perencanaan merupakan
model pengambilan keputusan secara rasional dalam memilih dan menetapkan
tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan
b
Perencanaan
berorientasi pada perubahan dari keadaan masa sekarang kepada suatu keadaan
yang diinginkan dimasa datang sebagaimana dirumuskan dalam tujuan yang akan
dicapai
c
.perencanaan
melibatkan orang-orang ke dalam suatu proses untuk menentukan dan menemukan
masa depan yang dinginkan.
d
perencanaan
memberi arah mengenai bagaimana dan kapan tindakan akan diambil serta siapa
pihak yang terlibat dalam tindakan atau kegiatan itu
e
perencanaan
melibatkan perkiraan tentang semua kegiatan yang akan dilalui atau akan
dilaksanakan. Perkiraan itu meliputi kebutuhan, kemungkinan-kemungkinan
keberhasilan, sumber-sumber yang digunakan, faktor-faktor pendukung dan
penghambat, serta kemungkinan resiko dari suatu tindakan yang akan dilakukan
f
perencanaan
berhubungan dengan penentuan prioritas dan urutan tindakan yang akan dilakukan.
Prioritas ditetapkan berdasarkan urgensi atau kepentingannya, relevansi dengan
kebutuhan, tujuan yang akan dicapai, sumber-sumber yang tersedia, dan hambatan
yang mungkin dihadapi
g
perencanaan
sebagai titik awal untuk dan arahan terhadap kegiatan pengorganisasian,
penggerakan, pembinaan, penilaian, dan pengembangan
Cirri-ciri perencanaan sebelum perang
dunia 2 :
a) Mempunyai
pandanga jangka pendek yang hanya berlaku sampai pada anggaran berikutnya
b) Fragmentaris
yakni bagia-bagian yang direncanakan sendiri
c) Tidak
terintegrasi dalam arti bahwa lembaga pendidikan itu direncanakan tanpa
memperlihatkan kebutuhan dan keinginan
d) Tidak
dinamis.
Lebih kurang selama 25 tahun
(1945-1970)sistim pendidikan diseluruh dunia dipengaruhi oleh adanya perubahan
dalam ilmu pengetahuan,teknologi,sosial,ekonomi,dan politik.
Dengan adanya perang dunia 2 telah
memporakporandakan sistim perencanaan pendidikan khususnya bagi Negara yang
terlibat perang ,mereka menginginkan kemali pada sistim yang normal adapun
masalah yang dihadapi adalah
a
Pembanngunan sekolah yang tertunda
b
Tenaga kerja dan sumber daya yang lebih
dipentingkan untuk kebutuhan ekonomi
c
Jumlah murid akibat oertanbahan jumlah
penduduk
Maka untuk mengatasi masalah maka
diperlukan perencanaan yang kompleks dan mempunyai pandangan jauh kedepan dan
mengadaka pemeriksaan yang teliti pada kondisi dan akibat akibat ekonomi dari
suatu masyarakat.
Koni pendidikan didunia barat tidak
hanya dijadikan ektor yang bersifat komutatif,dan tidak produktif namun
memandang sebagai suatu infestasi atau penanaman modal yang dapat membantu
pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu para pendidik dan perencana
harus memikirkan tenaga kerja dan menguasai penerimaan murid,kemudian lulusan
disesuaikan dengan pola masyarakat yang telah dibenarkan oleh para ahli.
BAB
3
Kesimpulan
Dari kedua
makna tentang konsep perencanaan dan pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa
perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir
secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni
perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai
upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber
belajar yang ada. Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah
tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-hal diatas, sehingga selanjutnya
dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan
proses pembelajaran.
Saran
Diharapkan dengan perencanaan yang
matang guru dapat menyelesaikan tugasnya karena dilihat dari penegrtian,fungsi,prinsip
karakteristik pendidikan sangat bergantung pada guru yang benar memahami
pembelajaran.
Sumber:
·
Sanjaya,
wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem
Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group
·
Majid,
abdul. 2011. Perencanaan pembelajaran.
Bandung: Rosda
·
Syaefudin,udin.2005.perencanaan pendidikan.bandung : rosda
·
Syaiful.2008.konsep dan makna pembelajaran. jakarta
·
http://nie07independent.wordpress.com/konsep-pendidikan-2/
minnggu 9 : 04 2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar