Kamis, 04 Desember 2014

RESUME METODE-METODE PEMBELAJARAN

RESUME KE 4
PERENCANAAN PEMBELAJARAN AUD
TENTANG
METODE-METODE PEMBELAJARAN

DI SUSUN OLEH:
Nama : Yuli Mestika
Nim/BP : 1205105 / 2012
Kelas : Reguler Mandiri

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirohim
Assalamu’alaikum wr wb
Puji syukur penulis ucapkan kepada allah SWT karena atas rahmat, petunjuk serta karunianyalah makalah ini dapat penulis susun. Salawat beriring salam kita sampaikan untuk junjungan nabi besar kita Muhammad SAW rahmatanlil’alamin.
Disini penulis memaparkan sedikit tugas tentang ”perencanaan pendidikan” Dimana makalah ini merupakan tugas penulis dalam perkuliahan perencanaan pendidikan. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisannya penulis mohon di maklumi,karena penulispun juga masih dalam tahap belajar. Penulis sangat mengharapkan adanya masukan berupa kritikan dan saran agar lebih baik lagi dalam penulisan tugas berikutnya.
Penulis mengucapkan terima kasih  kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam penyusunan tugas ini.
Demikian tugas ini penulis buat. Semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
Wassalamu’alaikum wr wb.


Padang,  Februari 2013


kelompok 1





DAFTAR ISI
A.    Kata pengantar…………………………………………………………..    1
B.     Daftar isi………………………………………………………………...     2
C.     BAB 1………………………………………………………………….       3
landasan masalah…………………………………………………….......    3      
rumusan masalah………………………………………………………..      3
batasan masalah…………………………………………………………      3
D.    BAB 2 PEMBAHASAN………………………………………………       4
Pengertian perencanaan pendidikan…….…………………………….         4
Fungsi perencanaan pendidikan……….. ……….……………….…            6
Prinsip perencanaan pendidikan…………………………………….           7
Karakteristik………………………………………………………….        10
E.     BAB 3 PENUTUP
Saran dan kesimpulan………………………………………….…….       13










BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Landasan masaah
Dalam bidang apaun perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting tidak terkecuali pendidkan karena ia memiliki peran yang sangat strategis dan memberikan arah dalam pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan yang dikehendaki, dalam pendidkan perencanaan termasuk kunci efektivitas keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar.
Namun apabila dilihat dari kenyataan keseharian unsure perencanaan dalam pendidikan masih saja dijadikan faktoe pelengkap,sehingga tujuan yang ingin dicapai tidak bisa berjalan dengan optimal salah satu sebabnya adalah para perencana pendidikan masih kurang memahami proses dan mekanisme perencanaan dalam konteks yang lebih konfrehensif.
Disini kami mencoba sedikit mengupas tentang perencanaan untuk lebih memperjelas kedudukan perencanaan,seberapa penting perencanaan tersebut.dan fungsinya dalam mencapai tujuan pendidikan
B.     Rumusan Masalah
Agar dalam penulisan tidak melebar atau meluas yakni sesuai dengan pokok pembahasan maka kami ingin merumuskan dengan rumusan masalah sebagai berikut:
a.        Pengertian perencanaan pendidikan
b.       Fungsi perencanaan pendidikan
     c.      prinsip perencanaan pembelajaran
     d.    karakteristik perencanaan  pembelajaran.
C.     Batasan masalah
Berbagai masalah seperti yang dikemukakan diatas sangat penting untuk dipelajari dan dibahas dalam diskusi, mengingat keterbatasan waktu maka pembahasan kali ini dibatsi  pada:  perencanaan pendidikan


BAB 2
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan pembuat perencanaan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, perencanaan berasal dari kata dasar rencana yang artinya konsep, rancangan, atau program, dan perencanaan berarti proses, perbuatan, cara merencanakan. Selain itu, rencana dapat diartikan sebagai pengambilan keputusan tentang apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, proses perencanaan harus dimulai dari penetapan tujuan yang akan dicapai melalui analis kebutuhan serta dokumen yang lengkap, kemudian menetapkan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

Pendapat beberapa ahli mengenai pengertian perencanaan sebagai berikut:
1.      William H. Newman dalam bukunya Administrative Action Techniques of Organization and Management: mengemukakan bahwa “perencanaan adalah menentukan apa yang akan dilakukan. Perencanaan mengandung rangkaian-rangkaian putusan yang luas dan penjelasan-penjelasan dari tujuan, penentuan kebijakan, penentuan program, penentuan metode-metode dan prosedur tertentu dan penentuan kegiatan berdasarkan jadal sehari-hari.”
2.      Terry (1993:17) menyatakan bahwa perencanaan adalah menetapkan pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh kelompok untuk mencapai tujuan yang digariskan.
3.      Banghart dan Trull (1973) mengemukakan bahwa perencanaan adalah awal dari semua proses yang rasional dan mengandung sifat optimisme yang didasarkan atas kepercayaan bahwa akan dapat mengatasi berbagai macam permasalahan.
4.      Nana Sudjana (2006:61) mengatakan bahwa perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
5.      Hadari Nawawi (1983:16) bahwa perencanaan berarti menyusun langkah-langkah penyelesaian suatu masalah atau pelaksanaan suatu pekerjaan yang terarah pada pencapaian tujuan tertentu.
6.      Eli (1979 : 24) perencanaan adalah suatu proses dan berfikir yang dapat membantu menciptakan hasil yang diharapkan
7.      Kaufman (1972:24) perencanaan adalah sebagai suatu proses untuk menetapkan kemana harus pergi dan bagaiman untuk sampai ketempat itu dengan cara yang paling efektif dan efisien.
8.      Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan mendefenisikan bahwa pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Kemudian  arti  Pembelajaran, Pembelajaran dapat diartikan sebagai proses kerja sama antara guru dan siswa dalam memanfaatkan segala potensi dan sumber yang ada baik potensi yang bersumber dari dalam diri siswa itu sendiri seperti minat, bakat dan kemampuan dasar yang dimiliki termasuk gaya belajar maupun potensi yang ada di luar diri siswa seperti lingkungan, saran dan sumber belajar sebagai upaya untuk mencapai tujuan belajar tertentu. Pembelajaran tidak hanya menitikberatkan pada kegiatan guru atau kegiatan siswa saja, akan tetapi guru dan siswa secara bersama-sama berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan demikian, kesadaran dan keterpahaman guru dan siswa akan tujuan yang harus dicapai dalam proses pembelajaran merupakan syarat mutlak yang tidak bisa ditawar sehingga dalam prosesnya guru dan   siswa mengarah pada tujuan yang sama.   Tujuan pembelajaran pada hakikatnya adalah perubahan prilaku siswa baik perubahan prilaku dalam bidang kognitif, afektif maupun psikomotorik.
Dari kedua makna tentang konsep perencanaan dan pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-hal diatas, sehingga selanjutnya dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.    




2.      Fungsi perencanaan pembelajaran.

Untuk mencapai hasil yang optimal senantiasa tersedia berbagai alternatife,ketika kita menyusun perencanaan tentu kita akan mengambil keputusan alternatife mana yang lebih baik agar proses pencapaian tujuan berjalan dengan efektive. Adapun manfaat perencanaan pembelajaran adalah :
a.       Melalui proses perencanaan yang matang kita akan terhindar dari keberhasilan yang bersifat untung-untungan ,dengan kata lain mampu memprediksi keberhasilan kita sehingga kemungkinan untuk gagal bisa diatasi oleh guru. Seperti pemahaman yang dalam yang dimiliki guru mulai dari tujuan,stategi,serta sumber yang dapat digunakan.
b.      Sebagai alat untuk memecah maslah,dimana ia dapat memprediksi kesulitan apa yang dihadapi siswanya,dengan perencanaan matang seorang guru akan lebih mudah untuk mengantisipasi masalah yang timbul.
c.       Untuk memanfaatkan sumber belajar secara tepat. Seiring kemajuan zaman memungkinkan siswa bingung memilih sumber belajar yang tepat dengan perencanaan yang matang guru dapat menentukan sumber-sumber mana saja yang dianggap tepat untuk bahan pelajaran.
d.      Perencanaan pembelajaran membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis, sehingga  tidak seadanya namun berlangsung secara terarah dan terorganisir, sehingga menggunakan waktu seefektive mungkin,sehingga guru mengajar secara bertahap.
Secara lebih terperinci ada beberapa fungsi perencanaan
a.       Fungsi creative
Perencanaan yang matang,akan memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang terjadi,sehingga guru mampu meningkatkan dan memperbaiki program sehingga guru menjadi aktif dan kreatife dengan menemukan hal baru untuk menutupi kekurangan.
b.      Fungsi inoatif
Inovasi biasanya akan muncul bila kita mampu memahami adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan,itu bisa terjadi apabila memahami proses yang dilaksanakan  secara sitematis.
c.       Fungsi selektif
Selektif artinya memilih jadi dalam perencanaan kita harus menyeleksi strategi mana yang kita anggap lebih efektif dan efisien sehingga sesuai dengan tujuan pembelajaran.
d.      Fungsi komunikatif
Perencanaan yang memadai mampu untuk dimengerti oleh orang lain yang terlibat,(element pendidikan),sehingga mampu mengkomunikasikan kepada orang tujuan strategi,kegiatan dan hasil yang ingin dicapai.
e.       Fungsi ekurasi
Yaitu berupa perencanaan yang disusun secara  benar dan akurat,sehingga perencanaan dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi dan hasil yang akan diperoleh
f.       Fungsi akurasi
Perencanaan yang matang dapat menghindari ketidak sesuaian bahan pelajaran dengan waktu yang tersedia,sehingga pembelajaran tidak normal,karena guru yang memiliki perencanaan yang matang dapat menakar setiap waktu pembelajaran.
g.      Fungsi pencapaian tujuan
Mengajar bukan hanya menyampaikan bahan materi,tapi membentuk manusia yang lebih utuh.
h.      Fungsi control
Disini kita dapat menentukan sejauh mana pelajaran mampu diserap oleh siswa,sehingga memberikan umpan balik pada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.

3.      Prinsip perencanaan pembelajaran

Dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak hanya menggunakan suatu pendekatan atau metode belajar adapun prinsipnya sebagai berikut :
a.       Prinsip perkembangan
Pada prinsipnya siswa yang sedang belajar di kelasa berada dalam proses perkembangan,dengan kemampuan dan jenjang  yang berbeda-beda,tak hany itu pertumbuhan ada yang cepat dan ada yang lambatsehingga guru hendaknya mengerti.
b.      Prinsip perbedaan individu
Dalam kelas seorang guru tidak hanya menghadapi  cirri satu kelas anak,namun harus menghadapi dan memahami semua siswa yang ada didalam kelas tersebut supya dapat memberikan bantuan yang tepat karena  mereka semua memiliki perbedaan.ss
c.       Minat dan kebutuhan anak.
Karena semua anak memiliki perbedaan minat dan bakat,walau tidak selalu disesuaikan dengan pembelajaran,namun harus diperhatikan sebab  keduanya akan menimbulkan yang namanya perhatian.
d.      Aspek motiasi dalam perencanaan pembelajaran
Setiap perbuatan termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu yang disebut dengan motif, 
atau dorongan atau kebutuhanyang menjadi tenaga pendorong untuk mencapai tujuanada motif yang bersifat internal dan eksternal,tanpa motif siswa tidak mungkin melakukan kegiatan belajar
hal yang dapat dilakuan guru agar siswa memiliki motif untuk belajar adalah :
·         Mempersiapkan metode dan media belajar yang bervariasi.
·         Merencanakan dan memilih bahan yang menarik minat dan kebutuhan siswa.
·         Memberikan sasaran antara,seperti sasaran uas,uts
·         Memberikan kesempatan untuk sukses
·         Ciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan adakan persaingan sehat.

Æ  Prinsip pendekatan sistim dalam pengajaran
Pengajaran dalam suatu sistim merupakan suatu pendekatan mengejar yang menekankan hubungan sistematik antara berbagai komponen dalam pengajaranyang berarti bahwa komponene yang terpadu dalam suatu pengajaran sesuai dengan fungsi saling berhubungan dan membentuk suatu kesatuan.
Dilihat dari konsep pendekatan sistim bahwa bahan ajar berkaitan dengan kurikulum, kegiatan belajar mengajar,teknik dan metode pengajaran,penyampaian dan suasana pembelajaran sarana dan prasarana belajar yang layak dan mendukung proses belajar.

a)      Perencanaan tujuan-tujuan instruksional
Dimana didalamnya terdapat program semester langkah penyusunannya adalah :
·         Membaca dan memahami program semester dalam satu tahun
·         Menganalisis kemampuan dasar dari materi pokok dengan merumuskan indicator pencapaian hasil belajar.
·         Menentukan alokasi waktu setiap kemampuan dasar berdasarkan kalender pendidikan.
Program mingguan merupakan rencana pembelajaran yang merupakan bagian internal dari program semester untuk setiap mata pelajaran,yang terdiri dari delapan belas minggu persemester sehingga perlu dicermati apa da kemungkinan ada pada minggu tertentu yang menjadi minggu yang kurang efektif sehingga dapat menentukan alokasi waktu untuk proses belajar mengajar.
Karena pembelajaran merupakan aktifitar guru dan siswa maka diperlukan rancangan pembelajaran efektif seperti :
·         Pemilihan stimulus diskriminatif dan penggunaan penguatan yang dapat dibagi dua yaitu : diskriminasi stimulus dan generalisasi stimulus.
·         Memberikan penguatan agar belajar lebih efektif yaitu dengan mengadakan persiapan belajar terlebih dahulu.
·         Menyiapkan poko-pokok materi bahan ajar dalam pembelajaran,menetapkan media dan alat yang diguanakan untuk mempermudah memahami materioleh siswa.
·         Menyusun alat eveluasi yang akan digunakan dalam menilai tujuan-tujuan pembelajaran telah atau belum tercapai.
 Karena Tujuan pelajaran merupakanninstruksional sering juga disebut dengan sasaran belajar, dewasa ini menurut nana syaoidh (1996 : 69) tujuan pembelajaran lebih diartikan sebagai perilaku hasil belajar yang diharapkan dan dimiliki siswa setelah mereka belajar
Dilihat dari berbagai kawasan domain tujuan tujuan pendidikan dapat dibagi atas :
a)      Tujuan kognitif
Pendekatan kognitif tentang memusatkan pada proses perolehan konsep-konsep,dari sifat konsep-konsep,dan bagaimana konsep itu disajikan dalam struktur koognitif. Tindakan seseorang biasanya di dasari oleh kognisi yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Dimana seseorang terlibat belajar dan langsung dengan situasi kognitif,dan memperoleh insting untuk memecahkan masalah.
Tujuan kognitif adalah tujuan tujuan yang lebih banyak berkenaan dengan perilaku dalam aspek berfikir.
b)      Tujuan afektif
Adalah tujuan yang bayak berkaitan dengan aspek perasaan,nilai,sikap,dan minat perilaku peserta didik,cirri-ciri belajar afektive akan tampak pada siswa yang bertingkah laku perhatian pada pelajaran etika dan moral yang akan meningkatkan kedisiplinan.
Menurut kathwohl bahwa domain afektif didasarkan pada lima kategori ;
·         Penerimaan
·         Pemberian respons
·         Penghargaan /penilaian
·         Pengorganisasian
·         Karakterisasi atau pembentukan pola hidup.
Belajar afektif berbeda dengan sbelajar intelektual dan keterampilan karena lebih mudah berubah dan tidak ada materi khusus yang harus dipelajari karena lebih menekankan pada penghayatan dan nilai juga besifat multi dimensi ada yang relative ada yang bersifat absolute.
c)      Tujuan psikomotor
Adalah ranah yang berkaitan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalamn belajar,tujuannya adalah tujuan yang banyak berkenaan dengan aspek ketampilan motorik.
Menurut elizabeth domain psikomotor terbagi atas tujuh :
·         Persepsi
·         Kesiapan
·         Respons terbimbing
·         Mekanisme
·         Respons yang komplek
·         Adaptasi
·         Originasi

4.      Karakteristik perencanaan.
Secara lebih rinci sudjana (1993: 42-43) mengemukakan bahwa perencanaan memiliki karakteristik sebagai berikut  :
·         Berorientasi pada perubahan dan keadaan masa sekarang kepada suatu keadaan yang diinginkan pada masa depan
·         Perencanaan melibatkan orang-orang kedalam suatu proses untuk menentukan dan menemukan masa depan yang diinginkan
·         Member arah tentang bagaimana dan kapan tindakan itu
·         Melibatkan perkiraan tentang semua kegiatan yang dilalui
·         Berhubungan dengan penentuan prioritas dan urutan tindakan yang akan dilakukan
Sudjana (2004:59) mengemukakan bahwa perencanaan pendidikan non formal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
a         Perencanaan merupakan model pengambilan keputusan secara rasional dalam memilih dan menetapkan tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan
b         Perencanaan berorientasi pada perubahan dari keadaan masa sekarang kepada suatu keadaan yang diinginkan dimasa datang sebagaimana dirumuskan dalam tujuan yang akan dicapai
c         .perencanaan melibatkan orang-orang ke dalam suatu proses untuk menentukan dan menemukan masa depan yang dinginkan.
d        perencanaan memberi arah mengenai bagaimana dan kapan tindakan akan diambil serta siapa pihak yang terlibat dalam tindakan atau kegiatan itu
e         perencanaan melibatkan perkiraan tentang semua kegiatan yang akan dilalui atau akan dilaksanakan. Perkiraan itu meliputi kebutuhan, kemungkinan-kemungkinan keberhasilan, sumber-sumber yang digunakan, faktor-faktor pendukung dan penghambat, serta kemungkinan resiko dari suatu tindakan yang akan dilakukan
f         perencanaan berhubungan dengan penentuan prioritas dan urutan tindakan yang akan dilakukan. Prioritas ditetapkan berdasarkan urgensi atau kepentingannya, relevansi dengan kebutuhan, tujuan yang akan dicapai, sumber-sumber yang tersedia, dan hambatan yang mungkin dihadapi
g         perencanaan sebagai titik awal untuk dan arahan terhadap kegiatan pengorganisasian, penggerakan, pembinaan, penilaian, dan pengembangan




Cirri-ciri perencanaan sebelum perang dunia 2 :
a)      Mempunyai pandanga jangka pendek yang hanya berlaku sampai pada anggaran berikutnya
b)      Fragmentaris yakni bagia-bagian yang direncanakan sendiri
c)      Tidak terintegrasi dalam arti bahwa lembaga pendidikan itu direncanakan tanpa memperlihatkan kebutuhan dan keinginan
d)     Tidak dinamis.
Lebih kurang selama 25 tahun (1945-1970)sistim pendidikan diseluruh dunia dipengaruhi oleh adanya perubahan dalam ilmu pengetahuan,teknologi,sosial,ekonomi,dan politik.
Dengan adanya perang dunia 2 telah memporakporandakan sistim perencanaan pendidikan khususnya bagi Negara yang terlibat perang ,mereka menginginkan kemali pada sistim yang normal adapun masalah yang dihadapi adalah
a         Pembanngunan sekolah yang tertunda
b        Tenaga kerja dan sumber daya yang lebih dipentingkan untuk kebutuhan ekonomi
c         Jumlah murid akibat oertanbahan jumlah penduduk
Maka untuk mengatasi masalah maka diperlukan perencanaan yang kompleks dan mempunyai pandangan jauh kedepan dan mengadaka pemeriksaan yang teliti pada kondisi dan akibat akibat ekonomi dari suatu masyarakat.
Koni pendidikan didunia barat tidak hanya dijadikan ektor yang bersifat komutatif,dan tidak produktif namun memandang sebagai suatu infestasi atau penanaman modal yang dapat membantu pertumbuhan ekonomi.
Untuk itu para pendidik dan perencana harus memikirkan tenaga kerja dan menguasai penerimaan murid,kemudian lulusan disesuaikan dengan pola masyarakat yang telah dibenarkan oleh para ahli.







BAB 3
Kesimpulan
Dari kedua makna tentang konsep perencanaan dan pembelajaran, maka dapat disimpulkan bahwa perencanaan pembelajaran adalah proses pengambilan keputusan hasil berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu, yakni perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar yang ada. Hasil akhir dari proses pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang berisi tentang hal-hal diatas, sehingga selanjutnya dokumen tersebut dapat dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Saran
Diharapkan dengan perencanaan yang matang guru dapat menyelesaikan tugasnya karena dilihat dari penegrtian,fungsi,prinsip karakteristik pendidikan sangat bergantung pada guru yang benar memahami pembelajaran.
















Sumber:
·         Sanjaya, wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Bandung: Kencana Prenada Media Group
·         Majid, abdul. 2011. Perencanaan pembelajaran. Bandung: Rosda
·         Syaefudin,udin.2005.perencanaan pendidikan.bandung : rosda
·         Syaiful.2008.konsep dan makna pembelajaran. jakarta
·         http://nie07independent.wordpress.com/konsep-pendidikan-2/ minnggu 9 : 04 2013



Tidak ada komentar:

Posting Komentar